Minggu, 04 April 2010

Penting, Pengenalan Masalah Kesehatan Reproduksi Kepada Remaja


Masalah Kesehatan Reproduksi harus diperkenalkan sejak dini kepada para remaja. Pengenalan tersebut dilakukan dalam rangka mendukung upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Kepala Bidang Keluarga Berencana pada Dinas Pemberdayan Keluarga Berencana dan Masyarakat (DPKBM) Sragen, Herry Susanto, mengatakan salah datu upaya pengenalan kesehatan reproduksi remaja ini telah dilakukan kepada siswa SMA dan SMK. Di antaranya dilakukan Juni lalu di Gedung Korpri Sragen. Kegiatan itu diikuti 200 siswa yang terdiri atas unsur pengurus OSIS, ketua kelas dan anggota Pramuka yang didampingi 20 guru BK.

”Kesehatan reproduksi remaja ini harus diperkenalkan kepada mereka sejak dini, untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, serta membentuk perilaku yang positif. Perilaku positif ini dalam arti berpacaran yang biasa dilakukan oleh remaja adalah sebagai faktor pendorong untuk belajar,” kata dia kepada Espos, Rabu (11/7).

Tak hanya soal kesehatan reproduksi remaja ini, materi lain yang perlu perkenalkan adalah tentang bahaya HIV/AIDS dan Narkoba.

Menurutnya, ketiga persoalan ini belum masuk dalam kurikulum sekolah. Selain itu, ketiganya, khususnya kesehatan reproduksi ini masih tabu dibahas orangtua di dalam rumah/keluarga. Sehingga perlu dilakukan pengenalan untuk mengantisipasi persoalan di kemudian hari.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa sosialisasi ini mendapat respons yang baik dari para remaja. Salah satunya ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan seputar reproduksi, di antaranya aborsi, penyimpangan seks, HIV/AIDS dan sebagainya.
”Responsnya cukup baik. Banyak para remaja yang bertanya seputar aborsi, penyimpangan seks, HIV/AIDS dan sebagainya,” kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar